TUJUAN PELAKSANAAN PESTA HORJA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT MANDAILING

Rosmilan Pulungan, Adrial Falahi

Abstract


Abstrak. Tapanuli Selatan adalah salah satu Kabupaten yang berada di wilayah Propinsi Sumatera Utara. Etnis yang berasal dari kabupaten ini disebut etnis Batak Mandailing, yang memiliki berbagai kegiatan adat. Horja godang adalah sebuah pesta adat  upacara perkawinan masyarakat Tapanuli Selatan, dimana aktifitas kesenian disertakan (margondang) yang  disertai dengan manortor (menari). Tortor yang ditarikan pada kegiatan ini ada beberapa tahap yaitu tortor Suhut Bolon, Tortor Kahanggi, Tortor Anak Boru, Tortor Raja-raja Torbing Balok, Tortor Panusunan Bulung, Tortor Naposo Nauli Bulung, dan Tortor Manora Pule. Pada penyajiannya, panortor ditentukan oleh sistem kekerabatan (dalihan natolu) termasuk urutan tortor yang harus dilakukan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Bentuk penyajian dalam bentuk tulisan adalah deskriptif analitik. Dengan menggunakan metode ini hasil penelitian akan dideskripsikan dan dianalisis dengan fokus utama pada bidang budaya dan sosialnya.

Kata kunci : tor-tor, horjagodang, magondang, struktur, makna

 

Abstract.  South Tapanuli is one of the Regencies in North Sumatra Province. Ethnicity from this district is called the Mandailing Batak ethnic group, which has various customary activities. Horja godang is a traditional wedding ceremony ceremony for the people of South Tapanuli, where art activities are included (margondang) accompanied by manortor (dancing). Tortor who danced in this activity there are several stages, namely tortor Suhut Bolon, Tortor Kahanggi, Tortor Anak Boru, Tortor Kings of Torbing Balok, Tortor Panusunan Bulung, Tortor Naposo Nauli Bulung, and Tortor Manora Pule. In the presentation, the panor is determined by the kinship system (transfer of natolu) including the order of tortor that must be done. The research method used is a qualitative method. The form of presentation in writing is descriptive analytic. Using this method the results of the research will be described and analyzed with a primary focus on the cultural and social fields. 

Keywords: tor-tor, horjagodang, magondang, structure, meaning


Full Text:

##PDF##

References


Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Pelitian. Jakarta. Rineka Cipta.

Depdikbud. 2014. Bahasa Indonesia ekspresi diri dan akademik. Jakarta: Depdiknas.

DJ. Gultom Raja Marpodang. 1987. Dalihan Na Tolu. Medan.

Faruk. 2012. Metode Penelitian Sastra: Sebuah Penjelajahan Awal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Greetz, Hildred. 1986. Aneka Budaya dan Komunitas di Indonesia. Terjemahan

Zainuddin A. Rahman. Jakarta: Yayasan Ilmu-ilmu Sosial dan FIS-UI.

Press. Hutajulu, Ritha Ony. 1991. “Turisme Etnik: Dampak Turisme Terhadap Upacara.

Tradisional Pada Masyarakat Mandailing Toba.” Jurnal Etnomusikologi, Fakultas Sastra, Universitas Sumatera Utara.

Hutasoit, M. 1976. “Buku Ende Dohot Uning-uningan Mandailing.” Unpublished.

Article, Tarutung. Irwansyah, Harahap. 1990. “Analisis Komparatif Bentuk (Penggarapan) dan Teknik Permainan dari sebuah Gondang yang disajikan oleh Tujuh Partaganing.” Skripsi S-1. Universitas Sumatera Utara.

Keunang, J. 1990. Mandailing Toba dan Mandailing Mandailing Dalam Sejarah Lokal di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Koentjaraningrat. 1995. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta:

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Putro, Brahma. 1978. Karo dari Zaman ke Zaman. Medan: Ulih Saber.

Sangti, Batara. 1977. Sejarah Mandailing. Balige: Karl Sianipar.

Sarumpaet, Toha, Riris. 2010. Pedoman Penelitian Sastra Anak. Jakarta :

Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Sjarif Saama. Siahaan, N. 1964. Sejarah Kebudayaan Mandailing. Medan: CV.

Sihombing, T.M. 1997. Jambar Hata. Medan: Tulus Jaya. Simangunsong, Emmi. 2001.

“Ensembel Gondang Sabangunan Mandailing Toba: Perhubungan di Antara Muzik, Tortor dan Adat Dalihan Natolu.” Tesis Program Pasca Sarjana, Sastera Universiti Sains Malaysia, Pulau Pinang.

Sinaga, Anicetus B. 1981. “The Toba Mandailing High God.” Germany: St. Augustin.

Sinaga, Richard. 1997. Leluhur Marga Mandailing, Dalam Sejarah, Silsilah dan Legenda. Jakarta: Dian Utama.

Sinaga, Sannur. 1997. “Mangalahat Horbo Sebagai Seni Pertunjukan untuk Konsumsi Wisata di Huta Bolon Desa Simanindo Kecamatan Simanindo.” Skripsi Sarjana (S-1), Universitas Sumatera Utara.

Sinaga, Sannur. 2012. “Tortor Dalam Pesta Horja Pada Kehidupan Masyarakat MandailingToba : Kajian Struktur dan Makna” Tesis Pascasarjana (S2), Universitas Sumatera Utara.

Siswantoro. 2010. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Supriatin, Yeni, Mulyani. 2008. Dominasi ibu terhadap anak dalam cerpen “anak ibu”.Jurnal. Metasastra




DOI: https://doi.org/10.30743/bahastra.v3i1.785

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 

Bahastra: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP - Universitas Islam Sumatera Utara
Kampus Induk UISU Jl. Sisingamangaraja XII Teladan, Medan
Email: prodipbsi@fkip.uisu.ac.id | bahastra@fkip.uisu.ac.id 

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.